Saturday, January 19, 2013

Go away!! Don't come back!!

Ketika saya masih berusia belasan, ibu selalu bertanya seperti apa kriteria calon suami saya. Saya hanya menjawab, harus yang sholeh dan ganteng ^_^

Ketika saya sudah beranjak memasuki kepala dua, dan ibu bertanya kembali, kenapa sampai usia 20 saya belum membawa calon ke rumah.. Memang seperti apa kriteria calon suami saya?? saya kembali menjawab. Sedang menunggu yang sholeh dan ganteng.

Dua tahun kemudian, saya dipertemukan dengan seorang calon yang saat itu "kurang" sholeh dan "kurang" ganteng. Karena tidak sesuai dengan kriteria saya di awal. Saya menyembunyikan hubungan ini dari keluarga. Satu tahun saya berusaha merubah sosok calon ini menjadi sholeh dan ganteng. Tapi saya salah. Tidak mungkin merubah seseorang secara instan apalagi tanpa motivasi dari individu itu sendiri. Perlahan kriteria sholeh dan ganteng pun luntur. Akhirnya pelan-pelan saya sharing sama ibu. Lalu ibu bertanya: seperti apa calon yang suami yang kamu sembunyikan?? saya hanya menjawab. Yang pasti dia baik dan menyayangiku apa adanya. Insha Allah.

Nah, ketika usia saya dua puluh tiga tahun, kukenalkan dia pada ibu, ibu menyetujui karena memang yang terlihat dia adalah sosok baik.

Menjalani dua tahun dengannya semua orang melihat kami baik-baik saja, tapi sayang.. kami justru merasa kebalikannya.. Dia pribadi yang suka berdrama.. Dia menjadi sosok yang sempurna ketika berada di depanku. Tapi ketika perpisahan berujung. Semua fakta kedustaanya terkuak. yaa dia memang ahli dusta. Tapi hanya saya yang tahu dan tak tega kalau ibu sampai tahu betapa dia seorang ahli dusta.

Ketika semua berakhir. Saya baik-baik saja. Sampai suatu moment dia move on dan menemukan seseorang yang baru.. (perlu saya garis bawahi: Saya tidak pernah berkeberatan dengan moment ini. karena memang saya tidak mau menggadaikan masa depan saya kepada seorang yg berkali-kali berdusta, entah itu demi kebaikan atau tidak.) Tapi pendusta memang tetap pendusta. ketika dia mengalami gelombang masalah dengan seseorang yang barunya. dia membuat seolah-olah saya sebagai orang ketiga dan merekrut saya untuk bermain di dalam drama yang dia buat.. bukan sekali.. bukan dua kali.. tapi berkali-kali..

SEKARANG, saya sudah muak.. niat baik "mantan jadi teman" tidak akan lagi berlaku buat dia..

Yang saya sesali hanya satu hal.. Disini yang tersakiti bukan saya, bukan dia, tapi wanita itu. Saya yakin saya kuat, dan saya juga yakin dia menikmati setiap lakon dalam dramanya, tapi wanita itu??

ckckck.. dunia oh dunia.. wahai manusia.. Hidup di dunia ini tidak melulu mengurusi cinta-cintaan.. Masih banyak hal lain yang lebih penting!! Setahu saya sih begitu.. Okesipp bungkusssss dua, pake karet!!!

3 comments:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. Jodoh di tangan Tuhan, yang kita suka ada di tangan kita, pilihan tetap di tangan orang tua... :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga kita salah satu yang beruntung, mendapatkan pria "Jodoh dari Tuhan", direstui Orang Tua, dan Sreg di Hati.. Luaaarrr Biasaa itu rasanyaaa.. Aamiin :))

      Delete

VIEWER ^^

SAVE FERRIS - I'M NOT CRYING FOR YOU