Hahahaha sebenernya judul posting kali ini terinspirasi sama semuaa
hal yang sekarang banyak bawa embel-embel syariah. Ada bank syariah, ada
asuransi syariah, sampai akhirnya terpikir untuk sedikit membahas
tentang galau syariah. hihhi
GALAU.
Istilah ini pertama kali booming di Indonesia (khusunya di Jakarta)
sekitar tahun 2010-2011 (hhmm itupun kalau saya tidak salah yaa, tapi
kalau ternyata istilah itu sudah ada sejak 2009, berarti tahun 2009 saya
belum jadi anak gaul social media.. #eaaaaa). Well, pada saat itu anak
gaul di social media mengistilahkan GALAU berdasarkan kepanjangan dari "GAra-gara Lu Aku Uring-Uringan.."
Jadi, bisa kita ambil kesimpulan kalau istilah GALAU saat itu adalah
gelisau tak berujung yang disebabkan karena pihak ke dua, bisa karena
masalah cinta-cintaan (dengan pacar/ suami/ istri), atau masalah dengan
keluarga (dengan ayah/ ibu/ saudara kandung) atau juga pekerjaan (dengan
bos/ teman kantor).
Contoh kasus "GALAU EDISI LAWAS":
- Ya ampun.. kok si dia mutusin aku tiba-tiba sih, apa aku kurang sempurna?? apa aku kurang tampan rupawan nan menawan?? #eaaaa
- Tega banget si dia ngeduain aku, apa aku kurang cantik dan hatiku kurang baik?? #eaaaa
- Sedih deh, udah umur seperempat abad gak punya-punya pacar!! #eaaaaa
- Aduuuhh pengen punyaa baju baru, tapi gak punya duitt.. #eaaaa
- Aduuuhh kepala aku pusing, aduuuuhh perut aku makin buncit, aduuuh badan aku penuh lemak.. #eaaaa
- Aku udah kerja keras banting tulang setiap hari, tapi kok habis terus yaa buat kebutuhan ini itu. #eaaaa
Super gak elite banget kan galau model begituan??
Sekarang era-nya coboy junior meen!! Anak kecil aja udah bisa nyanyi
lagu cinta-cintaan.. Tukang bubur aja bisa naik haji, bahkan artis yang
berbadan mini bisa menikah dengan wanita cantik dan bisa mempunyai
keturunan normal.. Ironi kan?? Di saat seharusnya semua keluh kesah
(kegalauan) di-share hanya pada Sang Pencipta, tapi kita malah
membeberkannya di public. Public mah pasti cuma bilang: iiiihh.. DERITA
LO!!!
Satu lagi, GALAU LAWAS gak ada manfaatnya bagi
kita selain rasa lega sesaat, galau lawas cuma menjadikan diri kita
seperti orang yang pantas di"kasihani". Secara tidak langsung orang itu
justru sedang mengundang orang lain untuk "menertawakan" deritanya dan
tentu saja itu mempermalukan dirinya sendiri.
Don't
be galau, surely Allah is with us (At Taubah:40) |
Nah, jadi apa kesimpulannya?? galau itu gak bolehh??
Boleh kok.. Jauh-jauh hari sebelum istilah GALAU booming.. Allah sudah menfirmankan:
“Sesungguhnya
manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa
kesusahan ia berkeluh kesah. (QS. Al Ma’aarij : 19-20)”
So,
sebagai manusia yang berakal, silahkanlah kita berkeluh kesah, mengeluh
dan mengadulah tentang segala kesusahan di dunia ini. Tapiiiiiiiiii..
mengadulah sama yang menciptakan kita, mengadunya hanya pada DIA yang
Maha Memberikan jalan keluar. Insha Allah galau-nya syariah.. GALAU
versi Modern itu "God Always Listening And Understanding" ^_^
Ohiya
satu lagi, kalau ada yang suka kecewa bergalau di twitter karena ada batasan limit 140 karakter.. Silahkan
deh bergalau syariah sama Tuhan YME, dijamin gak ada batasan limit.. Kurang
baek apa cobaa tuh our BIG BOSS?? :)
0 K0menT!!:
Post a Comment